Tuesday, December 27, 2011

Bagaimana Jika



Bagaimana jika ternyata, aku malah semakin larut dalam kabutmu? Bagaimana jika ternyata aku justru tak ingin lekas melesat dari dekap semu yang kuciptakan seorang diri? Entah kenapa, bersamamu. Ada yang kutulis sebagai pilihan, yang selalu ikhlas kuperjuangkan dengan rindu tak berbalas. Hanya dengan rahasia yang masih sebuah keinginan, aku mengepakkan sayap-sayap lelapku. Mengantarmu kembali kedalam kabut, menjagaku tentram...

Di sepanjang jalan yang tak kau sadari, aku telah mencurahkan ribuan doa. Hening mataku kala memandang bibirmu yang terus berbicara, entah dengan apa harus kuungkapkan segalanya. Aku selalu ingin melindungimu, meski tangan dan kakiku takkan cukup untuk menahan kejamnya waktu. Hingga pada akhirnya, aku hanya bisa menangis diam-diam. Ketika kulihat tubuhku jatuh beruntuhan.

Terserak di bawah kakimu.

2 comments:

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search